Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) di Grand Vilia Hotel Langgur, pada Kamis (13/11/2025) Siang. Dalam pertemuan itu, Kemenhub berkeinginan melakukan langkah strategis, memperkuat infrastruktur maritim di kawasan timur Indonesia, dengan menghadirkan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Tual dan Pelabuhan Elat di Kepulauan Kei, Provinsi Maluku.
Kegiatan tersebut digelar bersama-sama dengan Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Tual dan menjadi pertemuan penting untuk memperkuat konektivitas di dunia kelautan, memperlancar arus logistic setiap harinya, membuka ruang pertumbuhan ekonomi baru di daerah terkhususnya di Kei Besar dan Kei Kecil sebagai wilayah dari Maluku Tenggara.
Kepala UPP Kelas II Tual, Hamdi Abduh, S.Sos, ia menegaskan Pelabuhan Tual dan Elat memiliki letak geografis yang strategis untuk transportasi laut.
“Pelabuhan bukan sekadar tempat sandar kapal, tetapi pintu gerbang ekonomi dan nadi perdagangan antarwilayah. Pelabuhan Tual dan Elat punya peran besar dalam memperkuat jaringan logistik serta memperlancar mobilitas barang dan penumpang di Maluku.” Tegasnya Hamdi saat melakukan sambutannya.
Ia pun menjelaskan, dalam menyusun rencana induk pelabuhan, menjadi pedoman atau suatu dasar terciptanya pembangunan yang terarah, serta dapat melakukan terobosan yang berkelanjutan.
“Melalui RIP ini, kita ingin memastikan setiap pembangunan pelabuhan dilakukan secara terstruktur dan tuntas, sekaligus menjamin keselamatan pelayaran.” Jelasnya
Ia mengajak seluruh peserta dalam Forum itu, agar lebih aktif memberikan masukan dan keterangan, saat sedang berada di lapangan, guna rencana induk yang telah disusun menuai hasil yang signifikan, demi kebutuhan kedepannya lebih dapat terlihat.
“FGD ini bukan sekadar formalitas, tetapi forum untuk menyatukan pandangan dan gagasan demi kemajuan transportasi laut di Maluku, khususnya Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara.” Ucapnya
Seperti biasanya, acara di lanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab, sempat hadir dalam FGD adalah Pejabat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Bappeda Provinsi dan Kabupaten/Kota, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dinas Kelautan dan Perikanan, Distrik Navigasi, TNI AL, PT ASDP, Pertamina, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tual, serta konsultan pelaksana PT Galuh Rekasindo Konsultan.
Ia pun menutup dengan harapan, kiranya segala keperluan, rencana dan usaha semua berjalan dengan yang semestinya.
“Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberi petunjuk dan keberkahan atas setiap upaya kita membangun sektor maritim yang tangguh untuk kesejahteraan masyarakat Maluku.” Tutupnya.









