Kabupaten Buru baru saja merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 pada Sabtu (11/10/2025) dengan suasana penuh kemeriahan. Di balik euforia peringatan tersebut, muncul pula refleksi dan harapan agar momentum hari jadi ini menjadi titik awal baru bagi percepatan pembangunan di wilayah yang dikenal dengan sebutan Bumi Bupolo itu.
Anggota DPRD Provinsi Maluku dari daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Buru dan Buru Selatan, Ridwan Nurdin, menilai bahwa pada usia ke-26 tahun, Kabupaten Buru masih menghadapi berbagai persoalan mendasar, terutama di sektor infrastruktur dan ketahanan pangan.
Menurutnya, perayaan HUT tahun ini harus menjadi semangat baru bagi pemerintahan Bupati Ikram Umasugi dan Wakil Bupati Sudarmo untuk memaksimalkan seluruh potensi daerah sekaligus memperbaiki kekurangan yang masih ada.
Ridwan menekankan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan prioritas utama yang harus segera diwujudkan, mengingat masih banyak ruas jalan dan jembatan dalam kondisi kurang layak sehingga menghambat aktivitas ekonomi masyarakat. “Yang pertama, alangkah baiknya jika infrastruktur bisa dimaksimalkan secepat dan sebaik mungkin. Jalan dan jembatan yang menghubungkan antara perbatasan Buru dan Buru Selatan harus segera direalisasikan dengan baik,” ujar Ridwan, Senin (13/10/2025).
Politisi Partai NasDem itu juga menyebutkan sejumlah ruas jalan penting yang memerlukan perhatian pemerintah, antara lain jalan dari Waihotong menuju Desa Bara di Kecamatan Air Buaya, serta jalan Ilath di Kecamatan Batabual dan Kayeli menuju Dataran Mako.
Menurut Ridwan, pembangunan akses-akses tersebut tidak hanya menjawab kebutuhan transportasi masyarakat, tetapi juga membuka peluang penguatan ekonomi lokal. “Ini bukan hanya sekadar kebutuhan infrastruktur, tapi juga akses penting untuk mendukung distribusi sumber daya lokal dan menunjang program swasembada pangan nasional,” ujarnya.
Ia menilai, percepatan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Buru harus sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat dalam mendorong kemandirian pangan nasional. Karena itu, ia berharap sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten dapat berjalan lebih efektif di bawah kepemimpinan yang baru.
Selain persoalan infrastruktur, Ridwan juga menyoroti pentingnya penguatan sumber pendapatan daerah di tengah kebijakan efisiensi anggaran nasional. Ia mendorong pemerintah daerah agar lebih selektif dalam mengalokasikan APBD, sehingga benar-benar menyentuh sektor-sektor produktif yang berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Dengan efisiensi anggaran yang dilakukan secara nasional, pemerintah daerah, khususnya Pak Ikram dan Pak Sudarmo, harus mulai memikirkan sumber PAD apa yang bisa digenjot. APBD yang kecil itu harus benar-benar diarahkan pada sektor-sektor atau OPD yang bisa menghasilkan income bagi daerah,” tegas Ridwan.
Politisi yang dikenal dengan sebutan La Songko Tinggi ini juga mengingatkan bahwa usia 26 tahun Kabupaten Buru harus menjadi momentum evaluasi dan tekad bersama untuk menjawab berbagai tantangan pembangunan di masa depan. “Kita jangan hanya sekadar merayakan ulang tahun, tetapi harus benar-benar menjawab visi-misi bupati, gubernur, bahkan presiden dalam mewujudkan kemandirian pangan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.









