Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia secara resmi meluncurkan program strategis nasional bernama Koperasi Merah Putih. Program ini akan dirilis serentak pada 14 Juli 2025 dan diharapkan menjadi ujung tombak pembangunan ekonomi yang berbasis kerakyatan, inklusif, dan berdaulat.
Namun bagi Hamka Refra, tokoh muda inspiratif dari Indonesia Timur sekaligus penggerak gerakan Pemuda Merah Putih, Koperasi Merah Putih bukan hanya sebuah program pemerintah. Baginya, ini adalah kebangkitan baru bagi bangsa Indonesia. Dalam pidato berapi-api di hadapan ratusan pemuda dan pelaku usaha kecil menengah di Jakarta, Hamka menegaskan bahwa Koperasi Merah Putih adalah bentuk konkret dari janji kemerdekaan yang ditebus dengan keberanian ekonomi.
“Koperasi Merah Putih bukan proyek. Ini adalah janji kemerdekaan yang ditebus dengan keberanian ekonomi. Kami, Pemuda Merah Putih, berdiri di garis depan, siap menghidupkan kembali semangat gotong royong untuk mengangkat martabat bangsa dari desa,” ujar Hamka lantang, disambut sorak semangat para peserta.
Program ini dirancang sebagai rumah ekonomi bersama bagi rakyat kecil — petani, nelayan, pedagang pasar, hingga pelaku UMKM. Menurut Hamka, koperasi ini bukan koperasi biasa. Ia adalah koperasi yang hidup, punya cita-cita, dan bernafas dengan semangat Merah Putih. Ia menyebutnya sebagai “kembalinya roh Ekonomi Pancasila”, sebuah langkah strategis untuk melawan ketimpangan dan mengembalikan harga diri rakyat yang selama ini termarjinalkan.
Hamka menggambarkan semangat perjuangan rakyat yang pernah merebut kemerdekaan dengan bambu runcing, kini harus dilanjutkan dengan perjuangan ekonomi melalui koperasi. Ia mengajak generasi muda untuk menjadi penggerak utama perubahan. “Kalau kita bisa rebut kemerdekaan dengan bambu runcing, kita juga bisa rebut kesejahteraan dengan koperasi. Tapi koperasi yang hidup, yang militan, yang jujur, yang dijiwai semangat Merah Putih,” serunya.
Lebih lanjut, Hamka menyampaikan harapannya agar pemuda Indonesia tidak lagi hanya menjadi korban kebijakan, tetapi menjadi pelopor dan pelaku utama perubahan. “Kami ingin pemuda jadi pelopor, bukan korban. Jadi pengusaha, bukan penganggur. Jadi tuan di negeri sendiri, bukan buruh di tanah sendiri,” katanya.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah menegaskan bahwa arah baru pembangunan ekonomi Indonesia akan bertumpu pada penguatan ekonomi rakyat. Dalam pidato kenegaraannya, Prabowo menekankan pentingnya membangun kedaulatan ekonomi sebagai pondasi utama kedaulatan politik bangsa. “Tidak ada kedaulatan politik tanpa kedaulatan ekonomi. Dan tidak ada ekonomi yang berdaulat tanpa rakyat yang kuat,” tegasnya.
Program Koperasi Merah Putih akan dijalankan secara masif dengan dukungan lintas kementerian dan pemerintah daerah. Fokus utamanya adalah menjangkau basis-basis produktif masyarakat yang selama ini belum tersentuh secara optimal oleh sistem pasar modern. Dengan dukungan pemuda dan gotong royong nasional, Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi wajah baru perjuangan ekonomi Indonesia yang lebih adil, inklusif, dan berdaulat.










