Pemerhati Konstruksi Soroti Pelanggaran Kontrak pada Proyek Gedung Baru Kemenag Kota Tual

oleh -1154 Dilihat
oleh

Seorang pemerhati konstruksi lokal, Bosko J, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelaksanaan pembangunan gedung baru Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tual yang saat ini sedang dalam tahap awal perencanaan dan pengerjaan fisik untuk anggaran tahun 2025.

Dalam keterangannya kepada media, Selasa malam (27/5/2025), Bosko mengeluhkan tidak adanya peralatan dan material proyek yang telah disebutkan dalam kontrak, padahal proyek sudah mulai berjalan di lapangan.

“Peralatan yang tercantum dalam kontrak itu wajib disediakan di lokasi proyek. Tapi kenyataannya, pekerjaan sudah mulai tapi tidak ada satu pun alat yang tersedia di lokasi. Ini jelas kelalaian dari pelaksana proyek dan pengawasan yang buruk oleh Kemenag Kota Tual,” ujar Bosko dengan nada kecewa.

Ia menambahkan bahwa masyarakat Kota Tual merasa prihatin dengan kondisi ini. Jika dibiarkan, praktik pelanggaran kontrak semacam ini akan menjadi preseden buruk bagi pembangunan di daerah tersebut.

“Kami mengharapkan perhatian serius dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Kepala Kantor Kemenag Kota Tual (KPA) agar segera mengambil langkah tegas. Ini contoh yang sangat buruk bagi dunia konstruksi di Kota Tual,” tegas Bosko.

Menurutnya, pelaksanaan proyek seharusnya mengikuti standar teknis dan administratif sebagaimana telah tercantum dalam dokumen kontrak. Hal ini penting agar hasil proyek maksimal dan bisa dipertanggungjawabkan secara profesional maupun publik.

“Kalau semua proyek dikerjakan sesuai standar, hasilnya pasti bagus. Apalagi kalau dalam kontrak sudah jelas semua dicantumkan,” lanjutnya.

Bosko juga menyampaikan kekhawatirannya bahwa pelanggaran kontrak yang terus terjadi bisa menimbulkan ketidakpercayaan publik terhadap pelaksanaan proyek pemerintah di masa depan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Kantor Kementerian Agama Kota Tual terkait pelaksanaan proyek di lapangan maupun klarifikasi atas dugaan pelanggaran kontrak tersebut. Masyarakat kini menunggu langkah konkret dari pihak terkait demi menjaga integritas pembangunan di wilayah Kota Tual.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.