Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku melalui Alhidayat Wajo, menekan Bank Maluku-Maluku Utara untuk meningkatkan Kontribusi Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) pada tahun 2025. Di sela rapat bersama mitra Ketua Komisi III itu tegaskan Kinerja BUMD harus lebih Optimal mampu memberi hasil pendapatan yang signifikan, menaikkan dividen serta memperluas sistem penarikan Retribusi Elektronik. (19/11/2025).
Pernyataan Alhidayat Wajo bahwa realisasi dividen Bank Maluku-Malut tahun ini mencapai Rp.51 miliar, dan perlu menaikkan target dividen untuk tahun depan menjadi 20% yang harus lebih tinggi dari realisasi 2024.
“Diskusikan kami, DPRD Provinsi Maluku khususnya Komisi III memberikan target misalkan realisasi Bank Maluku tahun ini memberikan dividen sekitar Rp51 miliar, maka tahun depan harus naik 20% dari realisasi tahun ini.” Tuturnya.
Ia menambahkan bahwa Bank Maluku-Malut dalam perhutangan kedepan harus mampu melunasi hal tersebut sebagai bagian dari upaya memperbaiki sistim dan tata kelola.
Harapannya BUMD tak bergantung pada hibah daerah saja, akan kedepan wajib berjalan dan berdiri secara mandiri. Komisi III turut menetapkan target Kontribusi pendapatan Bank Maluku khususnya, apabila tahun ini penetapannya di angka Rp500 miliar, maka tahun depan targetnya dinaikkan menjadi Rp750 miliar.
“Dia harus memberikan kontribusi kepada daerah dalam bentuk pendapatan asli daerah.”Tambah Ketua Komisi III itu.
Dalam penggunaan Sistem Elektronik (SE) penarikan Retribusi seperti parkiran, lebih mengedepankan Tranparansi. Selain itu, sistem penarikan pendapatan tidak boleh hanya berpusat di UPTD kota atau kabupaten, diperluas lagi, guna pada tingkat kecamatan dan desa PAD meningkat.
Untuk satu bulan terakhir, kebijakan Relaksasi Pajak (RP) telah meningkatkan pendapatan sekitar Rp.4 miliar terhitung sampai desember pencapaiannya, agar seluruh target dapat terlaksana di akhir tahun 2025.
“Harapannya sampai dengan Desember bisa mencapai target lebih.” Ujarnya.
